Kisah Pasien Tumor Otak yang Tidak Merasakan Gejala Pusing

    TUMOR SEKEPAL TANGAN, KAKI MELEMAH

 

mri anna

 

bu anna brain 01Operasi tumor otak tidak harus digundul rambutnya, teknik minimally invasive yang dinamakan key hole surgery cukup dibuka beberapa sentimeter kemudian tumor dikeluarkan secara bertahap. Bisa juga lewat alis mata atau lubang hidung untuk beberapa tumor yang letaknya di dasar kepala.

“Satu minggu setelah operasi saya sudah boleh pulang, saya langsung facial dan creambath di salon. Banyak teman mengira saya habis liburan ke luar negeri, padahal saya ini habis operasi otak loh,” ujar Tjoa Bie Giok Anna (50), pengusaha kuliner Surabaya yang baru saja menjalani operasi tumor otak.

Yang dialami Anna menjadi pelajaran berharga, ia hanya merasakan kaki dan tangan kiri melemah. Obat yang diberikan dokter sebelumnya tidak membantu. Kemudian saat berobat di Malaysia, dari hasil MRI ditemukan tumor otak jenis meningioma.

 

“Saya kaget karena tumornya sudah mencapai sekepal tangan orang,” kisahnya. Dokter menyarankan operasi namun Anna dan suami pulang ke Indonesia untuk diskusi. Keluarga memutuskan operasi di Singapura bahkan tiket pesawat sudah dipesan. Tetapi hati kecil Anna ingin berkonsultasi dengan dokter di Surabaya.

Esoknya Anna bertemu dengan tim dokter Brain and Spine Center di National Hospital. “Nggak tau kenapa kok saya sreg. Cara dokter-dokternya menerangkan sangat tenang. Beda sama dokter di Malaysia, sangat tegang. Jadi karena nyaman dan sreg saya putuskan untuk operasi di Surabaya saja,” ujarnya.

Tjoa Bie Giok Anna merasa lebih senang karena saat operasi ditemani suami dan anak-anaknya yang pulang dari Australia. Operasi berjalan lancar bahkan keluarga juga bisa melihat langsung jalannya operasi melalui TV monitor (live surgery). Selain fisiknya kembali pulih juga tidak ada larangan aktifitas maupun pantangan makanan. “Terima kasih banyak kepada tim dokter Brain and Spine Center, saya merasa hidup ini lebih berharga,” tutur Anna. (Dikutip dari Jawa Pos, 17.12.13)

Bulletin